Selasa, 10 Agustus 2010

Kayu


Kayu banyak digunakan sebagai bahan bangunan, bahan bakar, dan alat yang digunakan manusia sejak awal sejarahnya. Sekarang bahan ini mempunyai daya tarik terbesar bagi manusia dan banyak dipakai manusia dalam lingkungannya. Kebutuhan dan daya tarik akan bahan ini kemudian dikembangkan dengan menggunakan bahan lain. Negara Indonesia sendiri memiliki sekitar 4.000 jenis pohon, yang berpotensi untuk digunakan sebagai kayu bangunan. Akan tetapi hingga saat ini hanya sekitar 400 jenis (10%) yang memiliki nilai ekonomi dan lebih sedikit lagi, 260 jenis, yang telah digolongkan sebagai kayu perdagangan. Penjelasan lebih lanjut tentang kayu akan dijabarkan pada penjelasan berikut.

1. Struktur Kayu
Apabila pohon berdaun lebar dipotong maka potongan itu dari lapisan terluar ke lapisan sebelah dalam dapat dilihat pada gambar di atas. Bagian-bagiannya sebagai berikut.

  1. Kulit luar

  2. Kulit dalam

  3. Kambium

  4. Gubal

  5. Hati

  6. Lingkaran tahun

  7. Inti (teras)
2. Kelebihan dan Kekurangan Kayu
Dibandingkan dengan bahan bangunan lain, kayu memiliki kebaikan-kebaikan sebagai berikut:

  1. Mudah didapat .

  2. Selalu tersedia karena kayu adalah SDA yang dapat diperbaharui.

  3. Ringan dan elastis.

  4. Pengerjaan dan penggunaannya mudah dalam sambungan konstruksi.

  5. Kekuatan cukup tinggi.

  6. Cukup awet (tahan lama).

  7. Mudah digabungkan dengan penggunaan bahan bangunan lain.

  8. Baik untuk konstruksi bangunan tahan gempa.

  9. Relatif tahan terhadap derajat keasaman.

  10. Baik dalam pekerjaan dalam air karena tidak bisa berkarat untuk kayu besi Kalimantan.
Adapun keburukan-keburukan kayu ialah:

  1. Tidak homogen, ada mata kayu, serat miring, ketidaksamaan sebagai hasil tumbuhan alam, dan sebagainya.

  2. Bersifat higroskopis, yaitu mudah terpengaruh oleh perubahan kelembaban udara.

  3. Mudah terbakar.

  4. Adanya cacat pada kayu sewaktu tumbuh, seperti terdapat mata kayu, retak-retak dan lapuk.
3. Kadar Air pada Kayu
    Pada kayu dikenal 3 tingkat kebasahan yaitu:

  1. Kayu basah, yaitu kayu yang baru ditebang.

  2. Kayu kering udara, yaitu kayu yang kandungan airnya sesuai dengan udara di sekitarnya.

  3. Kayu kering mutlak/tungku/oven, yaitu kayu yang dikeringkan dalam ruang pengering pada suhu 105º sehingga semua air dalam kayu menguap.
    Adapun cara menghitung kadar air ditentukan dengan rumus:
4. Berat Jenis Kayu
    Berat jenis kayu ialah hasil bagi antara berat kayu kering mutlak dengan volume kayu sebelum kering mutlak, sebagai berikut:

5. Kekuatan Kayu

    Pada umumnya kayu yang berat jenisnya tinggi mempunyai modulus elastisitas dan kekuatan yang tinggi pula, seperti pada tabel berikut:

6. Mutu Kayu
    Mutu kayu digunakan pada penggunaan kayu untuk konstruksi. Mutu kayu dibedakan menjadi 2 kelas:

  1. Mutu A
    a. Kering udara
    b. Besar mata kayu <1/6 lebar balok atau 3,5 cm
    c. Kandungan gubal tidak >1/20 tinggi balok
    d. Kemiringan serat <1/10
    e. Retak-retak arah radial <1/4 tebal kayu
    f. Retak-retak tangensial <1/5 tebal kayu

  1. Mutu B
    a. Kadar air >30% kering udara
    b. Besar mata kayu <1/4 lebar balok atau 5 cm
    c. Kandungan gubal tidak >1/10 tinggi balok
    d. Kemiringan serat <1/17
    e. Retak-retak arah radial <1/3 tebal kayu
    f. Retak-retak tangensial <1/4 tebal kayu 

7. Pengeringan Kayu
    Pengeringan kayu bermaksud untuk menurunkan kadar air, agar diperoleh keuntungan-keuntungan berikut:

  1. Mengurangi berat

  2. Menambah kekuatan kayu

  3. Ukuran stabil dan tidak menyusut

  4. Mengindari serangan jamur dan bubuk kayu yang hidup pada kadar air 20%

  5. Mempermudah perekatan lem

  6. Memudahkan pemasukan obat pengawet

    Kecepatan pengeringan kayu tergantung pada beberapa faktor yaitu:

  7. Suhu udara

  8. Kelembaban udara

  9. Peredaran udara

  10. Jenis Kayu
Cara pengerikan dibedakan menjadi 2 macam:

  1. Pengeringan udara biasa
    Kayu-kayu ditumpuk menurut susunan tertentu kemudian dibiarkan untuk beberapa waktu di udara terbuka tetapi teduh.

  2. Pengeringan buatan
    Kayu-kayu dimasukkan dalam ruang pengering dengan tujuang menghuapkan seluruh kandungan air dalam kayu sehingga menjadi kayu kering mutlak.
  8. Pengawetan Kayu
Pengawetan kayu merupakan upaya meningkatkan kekuatan berdasarkan faktor alam terhadap serangan organisme. Adapun tujuan pengawetan kayu adalah:

  1. Agar kayu tahan lama

  2. Agar kayu tidak cepat lapuk

  3. Agar kayu yang kurang awet dapat dipakai
       
    Kayu juga dikategorikan ke dalam beberapa kelas awet.
1. Kelas awet I (sangat awet), misal: kayu Jati, Sonokeling
2. Kelas awet II (awet), misal: kayu Merbau, Mahoni
3. Kelas awet III (kurang awet), misal: kayu Karet, Pinus
4. Kelas awet IV (tidak awet), misal: kayu Albasia
5. Kelas awet V (sangat tidak awet)
 
Pengawetan kayu umumnya dilakukan dengan cara:

  1. Ditir

  2. Diarangkan

  3. Dicat

  4. Direndam

  5. Dimasuki zat pengawet
Ada tiga jenis pengawet utama:

  1. Creosote

  2. Pentachloropenol

  3. Metallic Salt (ammoniacal copper arsenate dan chromate copper arsenate)
Zat pengawet mempunyai persyaratan sebagai berikut:

  1. Mudah dimasukkan ke dalam kayu

  2. Mematikan jamur atau serangga tapi tidak berbahaya bagi manusia, hewan atau tumbuhan

  3. Permanen, tidak luntur, tidak mudah menguap

  4. Tidak bereaksi dengan zat kayunya

  5. Tidak mudah terbakar

  6. Cepat kering dan mudah dicat
  Namun demikian dalam hubungannya dengan lingkungan dan kesehatan pemakai, pengawetan kayu pada perabot sebaiknya memhatikan hal-hal berikut:
1. Jangan lakukan pengawetan kayu apabila produk furniture yang akan anda produksi terdapat kontak langsung dengan makanan, misalnya: piring, rak makanan dll. Bahan kimia preservatives akan berpengaruh buruk terhadap kesehatan konsumen.
2. Jangan mengawetkan kayu yang akan digunakan untuk bagian top table.
3. Gunakan bahan pengawet, apabila memungkinkan, hanya pada area yang mudah terlihat misalnya lantai kayu, decking dan panel dinding.
4. Hindari penggunaan kayu yang diawetkan untuk kontruksi yang berpotensi kontak langsung dengan air minum dan air bersih, misalnya struktur jembatan.
5. Buanglah sisa-sisa kayu yang diawetkan dengan cara dikubur atau sampah biasa. Jangan dibakar atau digunakan untuk pembakaran kompor, api penghangat ruangan karena asapnya yang mengandung bahan kimia bisa berubah menjadi asap.
6. Hindari diri anda dari debu gergaji atau amplas terlalu banyak, gunakan masker yang memadai.
7. Terutama bagi anda yang bekerja di area pengawetan kayu dan/atau yang kontak langsung dengan bahan kimia tersebut, cuci bersih tangan dan bagian tubuh anda hingga benar-benar bersih sebelum makan atau minum.
8. Apabila baju yang anda kenakan terdapat kemungkinan terkena percikan bahan kimia atau debu dan cara kontaminasi lainnya, pisahkan pakaian tersebut dari yang lain pada saat pencucian.
  
9. Fungsi Kayu
Menurut fungsinya, kayu dibedakan menjadi tiga, yaitu:

  1. Kayu sebagai bahan struktural

  2. Kayu sebagai bahan nonstruktural

  3. Kayu olahan sebagai bahan pelengkap

  1. Kayu Sebagai Bahan Struktural
    a. Rangka bangunan

    b. Rangka atap


    c. Tiang / kolom

     Kayu Sebagai Bahan NonStruktural

  2. a. Dinding

    b. Kusen

    c. Plafon

    d. Lantai

    e. Furniture (Perabot)


  3. Kayu Olahan Sebagai Bahan Pelengkap
Berikut beberapa bahan-bahan yang terbuat dari olahan kayu:

  1. Papan serat (fibreboard)

  2. Papan kayu (hardboard)

  3. Papan partikel (particleboard)

  4. Kayu lapis (plywood)

  5. Kayu lembut (sofwood)

  6. Papan wol kayu (woodwoolboard)

  7. Papan kayu semen (cementhardboard)

 

 
Ariya Web Developer

Afif Zakariya seorang mahasiswa arsitektur yang memiliki hobi travelling, membaca, berenang, dan menulis blog. Dia bercita-cita untuk menguasai dunia.

Semen



Dalam hal bangunan, tentu kita sering mendengar cerita tentang kemampuan nenek moyang merekatkan batu-batu raksasa hanya dengan mengandalkan zat putih telur, ketan ataupun yang lainnya. Hasilnya? berdirilah bangunan fenomenal, seperti Candi Borobudur atau Candi Prambanan di Indonesia ataupun jembatan di Cina yang menurut legenda menggunakan ketan sebagai perekat. Ataupun menggunakan aspal alam sebagaimana peradaban di Mahenjo Daro dan Harappa di India ataupun bangunan kuno yang dijumpai di Pulau Buton
Legenda tadi menunjukkan dikenalnya fungsi semen sejak zaman dahulu. Sebelum mencapai bentuk seperti sekarang, perekat dan penguat bangunan ini awalnya merupakan hasil percampuran batu kapur dan abu vulkanis. Pertama kali ditemukan di zaman Kerajaan Romawi,
 
1. Sejarah Semen
    Semen berasal dari kata caementum (bahasa Latin), yang artinya kira-kira "memotong menjadi bagian-bagian kecil tak beraturan". Semen secara alamiah terdapat dalam bentuk kalsium karbonat, sebagai bahan dasar yang banyak ditemukan dalam pembentukan gua dan lautan.
Semen pertama kali diproduksi pada jaman Kerajaan Romawi, tepatnya di Pozzuoli, dekat teluk Napoli, Italia. taktala bangsa romawi menggunakan kapur dan abu vulkanik yang dinamakan pozzuolana, untuk menghasilkan semen hidrolik yang mengeras di bawah air. Proses ini tenggelam popularitasnya, menyusul runtuhnya Kerajaan Romawi, sekitar abad pertengahan (tahun 400 M) resep ramuan pozzuolana sempat menghilang dari peredaran.
Sampai pada akhirnya bangsa Inggris menemukan proses pembuatan semen di abad ke-18. John Smeaton - insinyur asal Inggris - menemukan kembali ramuan kuno berkhasiat luar biasa ini. Dia membuat adonan dengan memanfaatkan campuran batu kapur dan tanah liat saat membangun menara suar Eddystone di lepas pantai Cornwall, Inggris.
Ironisnya, bukan Smeaton yang akhirnya mematenkan proses pembuatan cikal bakal semen ini. Adalah Joseph Aspdin, juga insinyur berkebangsaan Inggris, pada 1824 mengurus hak paten ramuan yang kemudian dia sebut semen portland. Dinamai begitu karena warna hasil akhir olahannya mirip tanah liat Pulau Portland, Inggris. Hasil rekayasa Aspdin inilah yang sekarang banyak dipajang di toko-toko bangunan.
Sebenarnya, adonan Aspdin tak beda jauh dengan Smeaton. Dia tetap mengandalkan dua bahan utama, batu kapur (kaya akan kalsium karbonat) dan tanah lempung yang banyak mengandung silika (sejenis mineral berbentuk pasir), aluminium oksida (alumina) serta oksida besi. Bahan-bahan itu kemudian dihaluskan dan dipanaskan pada suhu tinggi sampai terbentuk campuran baru.
Selama proses pemanasan, terbentuklah campuran padat yang mengandung zat besi. Nah, agar tak mengeras seperti batu, ramuan diberi bubuk gips dan dihaluskan hingga berbentuk partikel-partikel kecil mirip bedak.
Sementara di amerika serikat semen hidrolik ditemukan di New York tahun 1818 untuk membangun kanal Erie.
 
2. Proses Pembuatan Semen Portland
    Campuran dasar pembuatan semen Portland terdiri atas 60 persen kapur, 25 persen silica, dan 10 persen alumina. Pengikat campuran ini terdiri atas besi oksida dan gypsum.
    Dalam pembuatan semen, batu kapur keras dan bahan dasar lainnya dihancurkan menjadi halus dan kemudian dipanaskan hingga mencapai suhu sampai 2600-3000°F, dalam sebuah tempat pembakaran kapur yang berputar (berbentuk silinder dengan posisi yang selalu mendatar). Semua bahan mentah tadi dicelupkan dari bagian atas, dan setelah sekitar empat jam partikel-partikel akan muncul dari dasar tempat pembakaran menjadi bentuk klinker yang berukuran sebesar kelereng. dengan menambahkan sedikit gypsum dalam klinker tadi, yang kemudian akan bereaksi bersama, terjadi bubuk berwarna abu-abu sebagai hasil akhir prosuksi semen. Kemudian bahan ini disimpan dalam gudang-gudang untuk kemudian dimasukkan dalam kantong atau dikirim.
    Terdapat lima jenis/tipe semen Portland, sebagai berikut:

  • Tipe 1. Semen Portland Biasa

  • Tipe 2. Semen Portland Modifikasi

  • Tipe 3. Semen Portland Kekuatan Tinggi Dini

  • Tipe 4. Semen Portland Hidrasi Panas Rendah

  • Tipe 5. Semen Portland Penahan Sulfat
3. Susunan Kimia
a. Trikalsium Silikat (3CaO.SiO2) atau C3S
b. Dikalsium Silikat (2CaO.SiO2) atau C2S
c. Trikalsium Aluminat (3CaO.Al2O3) atau C3A
d. Tetrakalsium Aluminoferit (4CaO.Al2O3.Fe2O3) atau C4AF
 
4. Produksi Semen
Langkah Utama Proses Produksi Semen adalah:

  1. Penggalian/Quarrying:Terdapat dua jenis material yang penting bagi produksi semen: yang pertama adalah yang kaya akan kapur atau material yang mengandung kapur (calcareous materials) seperti batu gamping, kapur, dll., dan yang kedua adalah yang kaya akan silika atau material mengandung tanah liat (argillaceous materials) seperti tanah liat. Batu gamping dan tanah liat dikeruk atau diledakkan dari penggalian dan kemudian diangkut ke alat penghancur.

  2. Penghancuran: Penghancur bertanggung jawab terhadap pengecilan ukuran primer bagi material yang digali.

  3. Pencampuran Awal: Material yang dihancurkan melewati alat analisis on-line untuk menentukan komposisi tumpukan bahan.

  4. Penghalusan dan Pencampuran Bahan Baku: Sebuah belt conveyor mengangkut tumpukan yang sudah dicampur pada tahap awal ke penampung, dimana perbandingan berat umpan disesuaikan dengan jenis klinker yang diproduksi. Material kemudian digiling sampai kehalusan yang diinginkan.

  5. Pembakaran dan Pendinginan Klinker: Campuran bahan baku yang sudah tercampur rata diumpankan ke pre-heater, yang merupakan alat penukar panas yang terdiri dari serangkaian siklon dimana terjadi perpindahan panas antara umpan campuran bahan baku dengan gas panas dari kiln yang berlawanan arah. Kalsinasi parsial terjadi pada preheater ini dan berlanjut dalam kiln, dimana bahan baku berubah menjadi agak cair dengan sifat seperti semen. Pada kiln yang bersuhu 1350-1400°C, bahan berubah menjadi bongkahan padat berukuran kecil yang dikenal dengan sebutan klinker, kemudian dialirkan ke pendingin klinker, dimana udara pendingin akan menurunkan suhu klinker hingga mencapai 100 °C.

  6. Penghalusan Akhir: Dari silo klinker, klinker dipindahkan ke penampung klinker dengan dilewatkan timbangan pengumpan, yang akan mengatur perbandingan aliran bahan terhadap bahan-bahan aditif. Pada tahap ini, ditambahkan gipsum ke klinker dan diumpankan ke mesin penggiling akhir. Campuran klinker dan gipsum untuk semen jenis 1 dan campuran klinker, gipsum dan posolan untuk semen jenis P dihancurkan dalam sistim tertutup dalam penggiling akhir untuk mendapatkan kehalusan yang dikehendaki. Semen kemudian dialirkan dengan pipa menuju silo semen.
5. Jenis-jenis Semen di Indonesia

  • SNI 15-0129-2004: Semen portland putih

  • SNI 15-0302-2004: Semen portland pozolan / Portland Pozzolan Cement (PPC)

  • SNI 15-2049-2004: Semen portland / Ordinary Portland Cement (OPC)

  • SNI 15-3500-2004: Semen portland campur

  • SNI 15-3758-2004: Semen masonry

  • SNI 15-7064-2004: Semen portland komposit
6. Pabrik-pabrik Semen di Indonesia
7. Pengaduk Semen Sederhana

Lazimnya, untuk mencapai kekuatan tertentu, semen portland berkolaborasi dengan bahan lain. Jika bertemu air (minus bahan-bahan lain), misalnya, memunculkan reaksi kimia yang sanggup mengubah ramuan jadi sekeras batu. Jika ditambah pasir, terciptalah perekat tembok nan kokoh. Namun untuk membuat pondasi bangunan, campuran tadi biasanya masih ditambah dengan bongkahan batu atau kerikil, biasa disebut concrete atau beton.
Beton bisa disebut sebagai mahakarya semen yang tiada duanya di dunia. Nama asingnya, concrete - dicomot dari gabungan prefiks bahasa Latin com, yang artinya bersama-sama, dan crescere (tumbuh). Maksudnya kira-kira, kekuatan yang tumbuh karena adanya campuran zat tertentu. Dewasa ini, nyaris tak ada gedung pencakar langit berdiri tanpa bantuan beton.
Meski bahan bakunya sama, "dosis" semen sebenarnya bisa disesuaikan dengan beragam kebutuhan. Misalnya, jika kadar aluminanya diperbanyak, kolaborasi dengan bahan bangunan lainnya bisa menghasilkan bahan tahan api. Ini karena sifat alumina yang tahan terhadap suhu tinggi. Ada juga semen yang cocok buat mengecor karena campurannya bisa mengisi pori-pori bagian yang hendak diperkuat.
Ariya Web Developer

Afif Zakariya seorang mahasiswa arsitektur yang memiliki hobi travelling, membaca, berenang, dan menulis blog. Dia bercita-cita untuk menguasai dunia.

Senin, 09 Agustus 2010

Biografi Sir Arthur Ignatius Conan Doyle


            Arthur Ignatius Conan Doyle lahir pada tanggal 22 Mei 1859 di kota Edinburgh, Skotlandia. Keluarga Doyle merupakan sebuah keluarga Katolik-Irlandia yang kaya, dan berkembang di lingkungan seni. Charles Altamont Doyle, ayah Arthur, merupakan seorang pemabuk berat dan merupakan satu-satunya keluarga Doyle yang memisahkan diri dari Arthur. Pada umur 22 tahun, Charles menikah dengan Mary Foley, seorang wanita bersemangat dan berpendidikan berumur 17 tahun.

            Mary Doyle tertarik dan senang pada buku dan dia merupakan juru cerita yang sangat baik. Mary Doyle bekerja sebagai pengarang cerita untuk mencukupi kebutuhan keluarganya. Saat itu hanya ada sedikit uang untuk keluarganya dan keharmonisan keluargapun tidak didukung oleh ayahnya. Setelah Arthur mencapai umur sembilan tahun, dia bersekolah dengan bantuan biaya dari sanak saudaranya. Arthur bersekolah di asrama Kristen Romawi karena Arthur enggan bersekolah di tempat lain yang menekankan hukuman fisik yang identik dan berlaku pada jaman dahulu.

            Tahun 1876, Arthur lulus pada umur tujuh belas tahun dan siap menghadapi dunia dan berusaha untuk lebih maju. Keluarga Arthur merupakan keluarga seniman. Tetapi Arthur memilih dunia kedokteran untuk melanjutkan pendidikannya. Keputusan ini ia ambil berkat dorongan Dr. Bryan Charles Waller, yang pertama kali ia temui di sebuah penginapan. Dr. Waller merupakan dosen di Universitas Endinburgh dan dialah yang mengirim Arthur ke sana.

            Dalam pendidikannya untuk menjadi seorang dokter, Arthur juga mencoba-coba menulis beberapa cerita pendek dan mulai berkembang,  seperti yang dilakukan ibunya. Dia berhasil menyelesaikan sebuah cerita pertamanya, sebuah cerita dramatis yang berjudul The Surgeon of Gangster Fell. Kini ia menggunakan nama Conan Doyle dalam dunia sastra ini. Banyak orang yang menginspirasi Conan Doyle dalam mengarang cerita, seperti James Barrie dan Robert Louis Stevenson yang sangat terkenal dalam bidang puisi tetapi mereka juga berada dalam bidang kedokteran. Namun ada satu orang yang membuat ia sangat terkesan dan sangat ia percayai tanpa ragu, yaitu Dr. Joseph Bell, seorang dokter yang hebat dan sangat ahli dalam observasi, logika, deduksi, dan diagnosa. Dialah yang menginspirasi Arthur untuk menciptakan sosok fiksi monumental yaitu Sherlock Holmes.

            Tahun kedua pendidikan dokternya, Conan Doyle menulis cerita lagi dengan judul The Mistery of Sasassa Valley. Cerita ini dimuat dalam majalah Edinburgh bernama Chamber’s Journal yang diterbitkan pertama kali oleh Thomas Hardy. Pada tahun yang sama, cerita Conan Doyle diterbitkan untuk kedua kalinya dengan judul The American Tale yang dipublikasikan di London Society, membuatnya ingin menulis lebih dan lebih banyak lagi.

            Tahun ketiga pendidikan dokternya, Conan Doyle telah mencapai umur 20 tahun. Conan Doyle menawarkan diri untuk ikut dalam kapal dokter bedah bernapa Hope, sebuah kapal penangkap paus, dan ia berangkat ke kutub utara. Kapal tersebut berhenti di Greenland dan disanalah tempat menyenangkan untuk berburu anjing laut. Selain itu Conan Doyle juga menyukai pengalaman memburu ikan paus yang sangat ia nikmati. Petualangannya ini ia tuangkan dalam sebuah cerita berjudul Captain of the Pole Star.

           Tanpa banyak kegembiraan, Conan Doyle melanjutkan studi kedokterannya pada tahun 1880 dan menyelesaikannya untuk mendapatkan gelar dokter dan ijin praktek pada tahun 1882. Conan Doyle pergi ke Afrika untuk membuka praktek karena di sana banyak sekali orang yang sakit. Tapi ia tidak betah dan ia segera pergi ke Inggris. Pengalamannya di Afrika ia tulis dalam cerita The Stark Munro Letters. Ia segera menyewa rumah di daerah Southsea, untuk membuka praktek karena ia kehabisan uang. Dengan kerja kerasnya ia mampu mendapatkan penghasilan praktek dokter cukup banyak dalam 3 tahun terakhir.

            Pada tahun 1885, Conan Doyle telah menjadi dokter yang sukses. Ia memutuskan saat itulah waktu yang tepat untuk menikahi gadis muda bernama Louisa Hawkins. Menurut Conan Doyle pribadi, Louisa adalah seorang gadis yang pemberani, ramah, dan sangat baik hati.

            Pada bulan Maret 1886 di sela-sela prakteknya yang terus meningkat, Conan Doyle mulai untuk menulis lagi, menulis sebuah novel yang akan membuatnya sangat amat terkenal. Ia menulis sebuah novel berjudul A Tangled Skein dengan tokoh bernama Sheridan Hope dan Ormond Sacker. Namun, novel ini belum begitu terkenal. Baru setelah Conan Doyle mengganti judul dan tokohnya dengan nama Study in Scarlet yang memperkenalkan pada kita si jenius Sherlock Holmes dan Dr. Watson, novel ini menjadi terkenal di seluruh Inggris. Kisah kedua dan ketiga tokoh Sherlock Holmes berjudul Micah Clark dan The Mistery of Cloomber juga sangat diminati. Sosok Sherlock Holmes merupakan tokoh fiksi paling komersial yang paling laris dan terkenal pada saat itu. Beritanya dimuat, dipublikasikan dan dicetak di mana-mana.

            Pada tahun 1889 mengejutkan sekali, ternyata sosok Sherlock Holmes lebih terkenal di Amerika bahkan di dunia. Conan Doyle mendapat penghargaan Oscar Wilde atas keberhasilannya tersebut. Akhirnya banyak penggemar Sherlock Holmes meminta agar Conan Doyle melanjutkan cerita detektif tersebut.

            Namun pada bulan Mei 1891, Conan Doyle terserang influenza mematikan. Ia terbaring di rumah sakit antara hidup dan mati selama tujuh hari. Akhirnya cerita Sherlock Holmes sempat terhenti karena ia harus beristirahat penuh. Conan Doyle harus bisa membagi waktu untuk dunia dokter dan dunia sastra agar tidak mudah terserang penyakit lagi.

            Tahun 1892, Louisa melahirkan seorang bayi yang mereka namakan Kingsley. Saat itu, Conan Doyle mulai bosan dengan tokoh Sherlock Holmes. Pada bulan Desember 1893 Ia menuliskan kisah terakhir Sherlock Holmes bersama Prof. Moriarty tewas dalam pertarungannya di air terjun Reichenbach yang berjudul The Final Problem yang ditebikan oleh majalah The Strand. Ia lalu meneruskan karir di dunia kedokterannya dengan lebih serius.

            Pada September 1894, Conan Doyle diundang ke puluhan kota untuk talk show kepada para penggemar novel-novelnya. Tahun 1986 Conan Doyle pergi ke Mesir bersama Louisa. Perjalanannya ke Mesir tersebut memberinya ide untuk membuat sebuah cerita berjudul The Tragedy of the Korosko. Sepulang dari Mesir, Conan Doyle bertemu dengan wanita cantik berumur 24 tahun bernama Jean Leckie pertama kali pada Maret 1897. Dialah yang akan menemani Conan Doyle sampai mati nanti.

            Dalam periode yang sama, Conan Doyle diminta agar mengijinkan pembuatan film tentang Sherlock Holmes. Aktor terbaik yang terpilih pada saat itu yang akan memainkan peran Sherlock Holmes. Conan Doyle setuju bahkan ia sendiri yang membuat naskah film Sherlock Holmes tersebut.

            Tahun 1900 pecahlah sebuah perang yang bernama Perang Boer. Conan Doyle mengajukan dirinya sebagai sukarelawan medis yang membantu perang tersebut. Ia berangkat ke Afrika pada bulan Februari tahun 1900. Di sana ia harus pandai-pandai berperang dan berjuang menyembuhkan prajurit yang terluka. Beberapa bulan di Afrika, ia menyadari bahwa banyak sekali prajurit bahkan sesama dokter yang tewas dalam perang tersebut. Pada Oktober 1900 saat perang mulai mereda, Conan Doyle membuat artikel berjudul The Great Boer War. Gaya bahasa dan opini yang baik, membuatnya menjadi sebuah sumber informasi yang menakjubkan.

            Setelah perang usai, Conan Doyle kembali ke Inggris dan beristirahat selama beberapa bulan. Banyak pihak yang menginginkan ia untuk menulis cerita kembali karena sudah lama, Conan Doyle tidak membuat cerita. Akhirnya ia membuat sebuah cerita bersambung yang diterbitkan majalah The Strand dengan judul The Hound of the Baskervilles pada Agustus tahun 1901. Sebuat cerita yang memiliki sensasi yang hebat.

            Tetapi para penggemarnya masih menginginkan kisah Sherlock Holmes. Bahkan ada sebuah gosip yang menyatakan bahwa Raja Edward VII sendiri meminta Conan Doyle menghidupkan kembali Sherlock Holmes. Hal ini membuat Conan Doyle tidak dapat menolaknya. Akhirnya pada tahun 1903, majalah The Strand mempublikasikan sebuah cerita yang berjudul The Return of Sherlock Holmes. Di lain pihak, hubungan Conan Doyle dengan Jean Leckie semakin erat. Jean Leckie merupakan rekan kerja sekaligus teman baiknya. Dalam tahun-tahun itu, Conan Doyle juga sempat membantu Scotland Yard untuk meyelesaikan beberapa kasus yang sulit dengan kepandaiannya.

            Sebuah duka yang mendalam menghantam diri Conan Doyle. Tanggal 4 Juli 1906, Louisa istrinya meninggal dunia karena sakit yang dideritanya. Tetapi Jean Leckie datang dan terus menyemangatinya. Conan Doyle akhirnya menikah secara sembunyi-sembunyi dengan Jean Leckie. Barulah pada tanggal 18 September 1907, Conan Doyle secara terang-terangan mengumumkan pernikahannya dan diadakan pesta secara meriah. Dengan kedua anak yang telah diberikan oleh Jeal Leckie, mereka pindah ke rumah baru bernama Windlesham di daerah Sussex. Ia sangat ingin tinggal di rumah tercintanya itu saat sisa-sisa hidupnya masih ada nanti.

            Tahun demi tahun ia lalui. Banyak cerita yang telah ia ciptakan dengan tokoh Sherlock Holmes. Diantaranya The Case of Oscar Slater, The House of Temperley, The Speckled Band, The Land of Mist, The Disintegration Machine, When The World Screamed, dan sebagainya. Cerita-cerita tersebut akhirnya dikumpulkan dan dijadikan menjadi beberapa kumpulan novel yang berisi berbagai kisah pendek Sherlock Holmes. Sehingga novel Sherlock Holmes yang telah ia buat adalah Study in Scarlet, The Sign of Four, The House of Temperley, The Valley of Fear, The Lost Word, The Adventure of Sherlock Holmes, Memoir of Sherlock Holmes, The Final Adventure of Sherlock Holmes, The Return of Sherlock Holmes, dan Casebook of Sherlock Holmes.

            Conan Doyle mulai sakit-sakitan karena faktor usia. Akhirnya ia meninggal pada tanggal 7 Juli 1930. Kalimat terakhirnya, sebelum ia meninggal adalah "The greatest and most glorious adventure of all… (sesuatu yang terhebat dan yang paling berharga dari seluruh petualanganku...)," dengan berbisik kepada istrinya ia berkata, "You are wonderful… (kamulah yang menakjubkan...),"

Source: http://www.sherlockholmesonline.org
Ariya Web Developer

Afif Zakariya seorang mahasiswa arsitektur yang memiliki hobi travelling, membaca, berenang, dan menulis blog. Dia bercita-cita untuk menguasai dunia.

Mengapa Kita Tidak Dibuang?


Sedikit pemikiran dan pengalaman saya, semoga bermanfaat..

(OTK, 29March10, 20:20:57, "Great")


Saya sedang mengantre di Perpus Umum untuk meminjam buku, saat giliran saya... (NB: P=Petugas, A=Afif)
P: Hmm.. Afif Fajar Zakariya? (sambil mengutek2 kompi perpus)
A: Iya, pak (hening...)
P: Kuliah dimana?
A: Brawijaya, pak
P: Arsitektur ya?
A: (hah? Oo iya saya kan pinjam buku Arsitektur DK Ching) Iya, kenapa pak?
P: Kena' berapa?
A: Kena'? Biaya masuknya pak?
P: Iya
A: 7 juta, pak (mmm.. Kayaknya nggak 7 juta deh)
P: 7 juta? Oo iya2.. (sambil memberikan buku yang saya pinjam)
A: Terima kasih, pak
P: Iya (lalu bapak ini bicara kepada teman sebelahnya) Waduh, kene'e 7 juta hare.
A: (Spontan saya menanggapi karena ingat) Maaf pak, 9 juta, saya baru ingat
P: Sem-bi-lan juta?! (bapak itu terbelalak kaget)
A: Iya (lalu saya pergi)

Entah selanjutnya bapak itu pingsan atau tak sadarkan diri, saya tidak tahu, saya langsung pergi karena tidak sanggup lagi melihat ekspresi kekagetannya.
Dalam ekspresi itu terlihat banyak pertanyaan yang tidak bisa saya jawab. Bagaimana saya dapat uang sebanyak itu? Bagaimana kalau saya tidak bisa mendapatkan uang? Bagaimana anak saya lanjut kuliah? Bagaimana keluarga saya? Bagaimana anak-anak saya yang lain?
Dan ada banyak kebingungan maupun kegelisahan yang dipikirkan bapak itu.

Saya jadi teringat kepada orangtua tercinta. Apakah dulu mereka juga merasa bingung seperti itu? Saya punya 2 adik, jadi beban orangtua ada 3 anak. Apakah saya adalah beban? Berapa gaya reaksi yang bisa saya berikan kepada orangtua untuk menahan beban mereka? Sangat kecil.

Ya, saya sadar, saya adalah beban. Bukan hanya beban, tapi juga parasit, kanker ganas lebih tepatnya.

Namun saya tidak mau menjadi benalu jahat bagi orangtua. Benalu itu harus dibuang, dibunuh dan dienyahkan. Orangtua saya tidak menganggap saya seperti itu. Kalau mau, mereka bisa membuang saya saat bayi, atau mengusir saya dari rumah, dan beban akan berkurang kan? Nyatanya mereka tidak berbuat seperti itu, mereka terlalu baik.
Ariya Web Developer

Afif Zakariya seorang mahasiswa arsitektur yang memiliki hobi travelling, membaca, berenang, dan menulis blog. Dia bercita-cita untuk menguasai dunia.

Minggu, 08 Agustus 2010

Modal Utama dalam Masak-Memasak




 Bermain game Cooking Mama, Cooking Academy, atau memasak di game Harvest Moon, cukup menyenangkan. Namun mencoba memasak sendiri di dapur dunia nyata, kenyataanya jauh lebih menyenangkan :D!
 
(SofaDepan, 9 Februari 2010, 17:19:50, "calmdown")

Tadi siang selepas dari kampus, dengan keadaan perut kelaparan, saya menjeput adik saya yang masih SD untuk pulang ke rumah. Sesampainya di rumah.. Tidaak...! Tidak ada orang di rumah dan (yang penting) tidak ada makanan apapun di meja makan! Maak.. Saya lapaar.. Adek saya juga maem apa maak..
Oke, masak sendiri adalah pilihan yang tepat. Lho! Di lemari makanan tidak ada mie! Di kulkas tidak ada bahan makanan yang berarti. Mmm.. Tiba-tiba Dejavu.. Dejavu game :D,

Yang ada hanya ini..
INGREDIENTS:
1. Rice
2. Egg
3. Celery
4. Cucumber
5. Salt and Pepper
6. Oil
7. Ketchup and Sauce
8. Pewarna kue (?)

TOOLS:
1. Stove
2. Fry Pan
3. Knife
4. Whisker
5. Oven (?)

Bahan utama terpaksa telur. Padahal adik saya tidak suka telur. Butuh sedikit inovasi nih. (Hmm..) Akhirnya saya membuat dua resep, secara agak ngawur. Semoga ilmu DM bisa membantu (lho?).

HOW TO MAKE:
A. FISH ROLLS EGG (Telur: Ikan Berguling-guling)
a. 1 butir telur. Saya bingung telur ini akan saya apakan. Saya putar-putar, juga percuma.
b. Lalu saya memecah telur dan mengocoknya di mangkuk. (Hmm..) Warnanya menjadi kuning. Pasti keren jika warnanya coklat.
c. Saya masukkan saja satu sendok kecap ke mangkuk. Dan warnanya pun berubah lebih keren seperti ikan bakar.
d. Ditambah sedikit garam, lalu saya goreng. Rencananya saya buat menjadi telur dadar.
e. Setelah jadi, kok standar ya? (Hmm..) Aha! Coba kalau digulung?
f. Setelah digulung, untuk menambah kesan ikan, saya potong gulungan telur itu dengan mengirisnya tipis-tipis.
g. Hasilnya? Waw! Keren dan sukses! Adik saya yang notabene (halah) anti pemakan telur, menghabiskan Telur Ikan Berguling-guling dengan lahap :D!

B. PINK FRIED RICE EGG (Telur: Nasi Goreng Pink)
a. Masalah makanan untuk adik sudah beres. Untuk saya sendiri, saya tidak mau mengulang resep sebelumnya. Jadi tetap dengan 1 butir telur...
b. Saya mengocok telur sampai berwarna kuning semua. Ada seledri dan mentimun. Potong kecil-kecil lalu masukan. (Hmm..) Masih terlihat biasa.
c. Untuk menambah cita rasa yang berbeda (tadi dengan kecap), saya mencampurkan telur dengan satu sachet saus sambal dan sedikit merica.
d. Saya rasa ini juga masih standar. Eh, tiba-tiba saya teringat dengan kue kukus. Kue kukus berwarna-warni karena pewarna kue. Jika telur ini saya beri pewarna kue.... (Hmm..), oke saya gila.
e. Ada beberapa warna di dalam toples pewarna kue. Hijau, biru, kuning, coklat, dan merah muda? Merah muda saja lah. Waw, seperdelapan tetes saja sudah sangat merah! Waw waw waw. Siap digoreng.
f. Saya buat dadar lagi. Jadi, dan tidak saya gulung.
g. Hasilnya? Tampilannya seperti nasi goreng merah. Aroma sambalnya keren. Dan rasanya, top banget seperti martabak. Kejutan lainnya adalah mentimunnya yang tidak pernah saya duga, enak saat dicampur seperti itu. Teur Nasi Goreng Pink, juga sukses :D.

KESIMPULAN:
Kesimpulan yang bisa saya ambil adalah:
1. Yang perlu diperhatikan dalam masak-memasak adalah:
a. Tampilan Masakan
b. Aroma Masakan
c. Rasa Masakan
Saat makan, 3 indera yang bekerja adalah: Pertama Mata (melihat tampilan makanan), Kedua Hidung (harumnya aroma makanan), dan Ketiga Lidah (rasa khas makanan).

2. Hal-hal lain yang diperlukan juga adalah:
a. Membuat inovasi/terobosan baru
b. Berani mencoba dan tidak takut gagal
c. Tingkatkan skill (memotong, mengira-ngira, ketepatan waktu, dll)

Ternyata masak itu menyenangkan. Kalau boleh saya katakan bahwa memasak itu seperti mendesain. Tidak bisa asal dan banyak hal-hal yang perlu diperhatikan. Inovasi, tujuan, dan latar belakang perlu dilakukan. Mungkin ini adalah salah satu modal agar bisa menjadi seorang arsitek yang berbakat? Siapa tahu? :P
Ariya Web Developer

Afif Zakariya seorang mahasiswa arsitektur yang memiliki hobi travelling, membaca, berenang, dan menulis blog. Dia bercita-cita untuk menguasai dunia.

Architecture Undercover (PART 2: Killer-Murderer-Assassin) Share


Lulusan Arsitektur bisa menjadi pembunuh yang berbahaya! (?) Waw! Benarkah?

(DepanTV, 28 Dec 09, 17:12:29, "trying4calm")

Sebelumnya, mari main tebak-tebakan!
"Pekerjaan apakah yang paling efektif untuk membunuh banyak orang, jika pekerjaan ini disalahgunakan?"

Hmm..

Polisi? Tentara? Wah.. Satu orang polisi/tentara tidak bisa membunuh banyak..
Dokter? Perawat? Racuni pasien, atau bunuh orang waktu operasi? Ah, cuma bunuh orang dikit..

Akuntan? Bankir? Businessman? Hihi, ya.. Uang bisa membunuh, tapi kok uang yang jadi subjek? Bukan..


Teroris? Apakah ini pekerjaan? Hihi..

Bagaimana kalau jawabannya adalah: Arsitek?
Seorang Arsitek mampu merancang gedung dengan baik. Cerdik dalam memperhitungkan konstruksi, juga dimiliki Arsitek. Tapi bagaimanakah jika hal ini disalahgunakan? Akan saya beri sedikit ilustrasi.
Suatu hari, saya dipercaya merancang skycrapper. Gedung ini dapat menampung 100.000 orang, (kebanyakan ya? 1000 orang saja lah). Nah! Jika saya adalah seorang Arsitek yang jenius, maka saya akan bisa membunuh mereka semua. Dengan keahlian desain dan konstruksi, saya bisa memperhitungkan sedemikian rupa, agar gedung itu roboh dan hancur, sesuai dengan waktu yang telah saya perhitungkan. Ya, 100% penghuni gedung akan tewas. Eits, tapi jangan lupa, ada gedung lain disekitar gedung ini. Bisa diperhitungkan juga, arah kemiringan robohnya gedung sehingga menimpa gedung lain. Dan korban tewaspun akan bertambah :D. Hebat kan?

Sebetulnya masih banyak lagi contoh pembunuhan yang lain, karena Arsitek punya lahan membunuh paling luas, jika itu yang diinginkan.
Misalnya, arsitek bisa membuat desain pipa gas beracun, desain instalasi listrik yang tepat untuk membakar tempat, desain saluran air yang sewaktu-waktu bisa kita racuni, dan lain sebagainya.

Pesan yang ingin saya sampaikan pada Anda adalah, "Semua jenis pekerjaan itu tidak baik, jika pelaku pekerjaan itu sendiri tidak baik," (NB: Tidak berlaku sebaliknya).

Dimanapun dan apapun pekerjaan Anda kelak, pastikan bahwa diri Anda berada dalam posisi kebaikan...
Ariya Web Developer

Afif Zakariya seorang mahasiswa arsitektur yang memiliki hobi travelling, membaca, berenang, dan menulis blog. Dia bercita-cita untuk menguasai dunia.

Architecture Undercover (PART 1: Prologue)


Tiga tulisan saya sebelumnya memang just for fun. Kali ini saya mencoba menulis hal-hal serius secara agak hiperbolis :D,

(DiSebelahKucing, 15 Desember, 22:32:04, "poisonous")
 
Beberapa waktu yang lalu, dalam konteks dosen wali-ibu saya bercerita kepada saya. Mahasiswa baru di elektro itu kok gaya ya. Alasan sibuk lah, banyak kegiatan lah, banyak tugas lah. Usut punya usut, kata ibuku sebenarnya anak itu banyak waktu luang, tugas juga nggak seberapa banyak, bisa-bisanya alasan sibuk. Sibuk maen kali ya? Yang ingin saya ekspos pada notes bagian I, kali ini adalah kata "BANYAK TUGAS".

Jujur, saya kurang suka ada orang yang bilang "Saya sibuk,". Sesibuk apa sih? Sibuk hang out? Sibuk main? Sibuk hura-hura? Bahh.. Bullshit.

Kalau Anda bilang, "Saya sibuk mengerjakan tugas,", wah, Anda sangat salah kalau berpikir Andalah yang paling sibuk tugasnya di kampus.




Arsitektur. Bersyukurlah Anda bagi yang suka mengeluh dalam mengerjakan tugas, tidak menjadi mahasiswa Arsitektur. Di sini diajarkan tidak hanya ilmu pasti tetapi juga ilmu perasaan dan hati, benar-benar tidak pasti. Di sini Anda akan mengerjakan bermacam-macam tugas, ratusan gambar (bahkan buku gambar A3 saya sudah habis 3 buku), ; memahami sesuatu dengan hati, perkiraan, naluri dan sense; menghabiskan tiap malam untuk bergadang, menggunakan hari sabtu-minggu dan hari libur maupun waktu luang, untuk mengerjakan tugas!, dan bisa jadi hasil yang telah kami kerjakan selama itu melayang begitu saja ke tempat sampah dan harus mengerjakan tugas itu berulang-ulang. Tak ayal, banyak yang tidak kuat dan pindah ke jurusan lain.

Saya sempat bertanya pada diri saya sendiri, "Inikah yang saya inginkan selama ini?"
Lalu hati kecil saya menjawab, "Ya, kamu punya misi di sini. Kamu tau, kamu harus melakukannya."

Dan saya yakin, saya akan tetap survive sampai lulus nanti.

Tulisan saya kali ini saya rasa cukup sekian. Akan saya lanjutkan pada bagian berikutnya. Saya akan mengupas segala sesuatu tentang apa yang telah saya dapatkan di Arsitektur pada semester satu tentunya..
Ariya Web Developer

Afif Zakariya seorang mahasiswa arsitektur yang memiliki hobi travelling, membaca, berenang, dan menulis blog. Dia bercita-cita untuk menguasai dunia.

Bahaya Salah Paham


-PROLOG-

O: Halo.. Siapa ini..?

E: Eci, oom..
O: Edi..?
E: Ecii!
O: Egi..?
E: Eci! C! C! Charlie, Charlie!
O: Ooo.. Charlie.. Kok suaranya kayak perempuan..
E: Aaaarghh..!!

(RuangKeluargaBahagia, 1 Desember 2009, 17:01:59, "zzzz..")

Prolog di atas sangat menarik dan gila. Terkadang, kita juga pernah mengalami hal tersebut dalam kegiatan sehari-hari, bahkan sering, mungkin? Yah.. Seperti yang saya alami tadi siang..

Saat itu saya sedang mengendarai sepeda motor di daerah Sawojajar. Tiba-tiba, hape saya bergetar. Trr...trr... Tara Memanggil.. Tara Memanggil.. Waktu saya angkat eh, dimatikan..
Masih dengan mengendarai sepeda motor, saya telepon balik orang yang bernama Tara ini. Tuut.. (Nada dering yang standart XP, sama kayak saya).. Diangkat!
[NB: Af=Afif, Tr=Tara]
Tr: Assalamualaikum.
Af: Waalaikumsalam. Onok opo tar?
Tr: He aku takok.
Af: Opo?
Tr: Rokok Filo karo Filter akehan endi?
Af: Hah? Opo?
(mulai nggak ngeh, saya.. Filo? Filter? Ha?)
Tr: Isine akehan sing endi?
(...saya mikir.. lho.. Tara hobi ngrokok ta? ck..ck..ck..)
Af: Koyoke se, Filo.
Tr: Temenan ta?
(..lalu saya mikir lagi.. masa Tara mau beli rokok pake banyak2an isi segala?)
Af: Lho.. Sek talah, iki ngomongno opo se? Rokok?
Tr: Heh? Fiber karo Resin gawe DMe awak dewe!
Af: Ha! Opo..Opo? Opo sing maeng?
(baru nyambung saya! dan yang terdengar sudah lain..)
Tr: KILO karo LITER akehan endi?
Af: Mm.. Sing endi yo.. 1miliLiter iku podo karo 1desigram koyoke..
Tr: Tros?
Af: Takoko sing dodol a, endi sak kilo, endi sak liter..
Tr: Emoh.. Sungkan aku karo sing dodol.. Isin..
Af: Gak popo! Mm..
(..iya ya, kan malu udah mahasiswa tp nggak ngerti kilo ma liter, kwakwakwak..)
Tr: Dadi sing endi iki?
Af: Eh, sek sek, cobak bandingno watu 1kg, karo botol aqua 1Lt.. Akehan endi yo? Koyoke.. Mm..
Tr: Hah opo fif? Dadi akehan liter yo? Yo wes, liter.
(eh, baru inget 1liter=1000gram, jadi sama ae)
Dan telepon pun terputus..


  -EPILOG-
Kesimpulannya, saya serahkan kepada diri Anda masing-masing.. Saya heran, mengapa KILO terdengar Filo dan LITER terdengar Filter..
Ariya Web Developer

Afif Zakariya seorang mahasiswa arsitektur yang memiliki hobi travelling, membaca, berenang, dan menulis blog. Dia bercita-cita untuk menguasai dunia.

Anak Kelas 3 SD Menganiaya Teman Sendiri


Belum sampai 24 jam, hasrat menulis, kembali muncul. Yah apa boleh buat.. Semoga bermanfaat..

(SDNP-DepanKelas3B, 18 Nov 2009, 11:53:14, "boring")
Saya sedang berada di SDNP1 Malang, tepatnya di kursi semen depan pojokan 3B, untuk menunggu adik kecil saya yang belum pulang. Di sini, terdengar suara hingar-bingar ramainya anak kecil, hembusan angin, dan tiupan seruling kelas KTK. Suasana familiar ini, sungguh mengingatkan saya pada seorang gadis kecil yang teraniaya, 8tahun yang lalu..

Saya tidak tahu, apa salah "dia" sebenarnya. Tapi teman2 saya (di kelas 3B), bersikap kurang baik pada "dia". Dan bodohnya saya, saya ikut2an melakukannya.

Kembali kepada tokoh "dia". (Maaf), Saya lupa namanya. Tapi yang masih saya ingat dari "dia" adalah kulitnya yang hitam, tubuh yang kurus, dan rambutnya yang keriting. Apakah semua itu ada yang salah? Tidak ada kan? Tetapi anak2 laki2 di 3B, menganggap itu sebagai hal yang distorsi. Betapa jahatnya saat anak2 mengolok-oloknya, menjauhi, dan menghinanya terang-terangan. Jika ada anak laki2 dari kami yang dekat-dekat dengan "dia", pasti langsung disorakin dan diteriakin: "Waa.. Pacaran..". Karena saya tidak mau diperlakukan seperti itu, maka saya terpaksa menjauhinya.

Sampai saat ini, saya masih heran. Mengapa anak sekecil kami saat itu, bisa melakukan hal2 yang kejam seperti ini? Padahal "dia" tidak punya kesalahan apapun. Jika dibilang, yang salah adalah fisik "dia", itu pemikiran yang sangat BODOH. Penampilan fisik itu nomor sekian. Yang penting adalah kualitas SDMnya bukan?

Yah.. Saya belum sempat minta maaf pada "dia".. Saat kenaikan ke kelas 4, "dia" pindah sekolah. Saya tidak tau kenapa, dan anak2 lain sepertinya juga tidak mau tau. Kalau mengingat ini, saya seakan diingatkan untuk selalu baik kepada siapapun, tanpa mempedulikan penampilannya. Karena siapa tau, dia lebih berkualitas dan berkuantitas daripada kita, atau mungkin bisa membantu, saat kita butuhkan kelak..
Ariya Web Developer

Afif Zakariya seorang mahasiswa arsitektur yang memiliki hobi travelling, membaca, berenang, dan menulis blog. Dia bercita-cita untuk menguasai dunia.

Saya dan Badut McDonald's


Inilah kali pertama, saya menulis Blogger. Semoga apa yg saya sampaikan sekarang ataupun nanti, bisa bermanfaat bagi teman-teman sekalian.

(MejaBelajarKesayangan, 17 Nov 2009, 21:32:49, 'Moody')

Disela-sela pengerjaan tugas GA (yang akan dikumpulkan besok) dan kerasnya suara ceramah dari masjid sebelah, saya jadi teringat tentang masa kecil saya yang menyeramkan.

Yah... Kejadian ini terjadi sekitar 10tahun yg lalu.

Saat itu saya diajak orangtua saya, jalan-jalan ke McD (sebelah Sarinah Malang). Kebetulan di sana ada sebuah event. Ramai sekali. Di tengah kerumunan anak kecil-dan orangtua mereka tentunya, terlihat Ronald-tokoh badut McD, sedang membagikan balon gratis. Saya sangat menginginkan balon berwarna ungu bergambar es krim yang sedang ia pegang. Saya bermaksud meminta balon dengan mendekati badut itu. Saya mendekat dan saya tepat di depan dia sekarang. Badut itu kemudian menatap ke arah tubuh mungil saya sambil tersenyum aneh. Entah kenapa- refleks-seketika saya berlari menjauhi dia sambil menangis menuju orangtua saya, tanpa mendapatkan balon itu.

Yang perlu saya garis bawahi adalah kata 'Entah kenapa'. Mungkinkah ini naluri anak kecil? Atau insting untuk mempertahankan diri?

Jujur, kalau saya mengingat kejadian ini, saya masih merasakan ada yang janggal pada tokoh Ronald tsb.

Coba Anda perhatikan baik-baik. Rambutnya berwarna merah menyala seperti setan. Make upnya putih dengan lipstik merah membentuk senyuman sinis dan tidak ikhlas spt Mr.Penguin musuh Batman. Kostumnya juga parah, dengan dasar putih ber-strip merah seperti tahanan Interpol. Betapa menyeramkan si Ronald ini, bukan?

Saya tidak mengerti, mengapa anak-anak lainnya malah suka dekat-dekat dgn badut horor itu? Apakah mereka tidak melihat bahwa badut itu berbahaya? Hiii....
Ariya Web Developer

Afif Zakariya seorang mahasiswa arsitektur yang memiliki hobi travelling, membaca, berenang, dan menulis blog. Dia bercita-cita untuk menguasai dunia.