Hari Ahad ini (maaf, saya tidak suka menggunakan kata Minggu apalagi sunday), sama istimewanya seperti hari yang lain. Iseng-iseng saya mebuka file-file lama di komputer. Saya melihat beberapa file bernama Panca Indra. Date Modified: 9/27/2007, ah lebih 3 tahun yang lalu..
Saya jadi teringat, file-file itu adalah karya tulis saya saat saya mengikuti KIR SMAN1, dan karya tulis saya itu masih belum selesai. Ini adalah cuplikan karya yang saya buat seiktar 3 tahun yang lalu saat masih SMA ^^.
--oOo--
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manusia dapat berinteraksi dengan lingkungan atau berinteraksi dengan sesama manusia karena adanya lima alat indra (pancaindra) yang terdiri atas indra penglihat (mata), indra pendengar (telinga), indra peraba (kulit), indra pengecap (lidah), dan indra penciuman (hidung). Indra merupakan reseptor yang bertugas menerima rangsang. Indra manusia terdiri atas bagian-bagian tertentu yang berfungsi untuk menerima dan menjawab rangsang. Rangsang yang diterima oleh alat indra selanjutnya akan dibawa oleh saraf penghubung menuju ke pusat susunan saraf atau otak. Di otak rangsang tersebut akan diterjemahkan atau diolah dan akan diberi jawaban sesuai dengan rangsang yang diterima oleh indra tersebut.
Banyak manusia khususnya remaja yang telah mempelajari tentang Alat Indra dan menikmati nikmatnya Alat Indra yang telah dianugerahkan oleh Allah SWT. Tetapi para remaja yang merupakan generasi penerus bangsa masih belum menggunakan Alat Indra dengan sebaik-baiknya yaitu meningkatkan iman dan taqwa dalam bentuk peningkatan ibadah, malah terlena dalam urusan duniawi. Sebagai contohnya manusia yang diberikan mata sehat, tidak menggunakan matanya untuk belajar atau melakukan hal yang berguna tetapi menggunakan mata tersebut untuk melihat hal-hal yang maksiat.
Bahkan Allah sendiri telah mengatakan bahwa manusia yang kelak menghuni Neraka Jahannam adalah manusia-manusia yang tidak menggunakan Alat Indra mereka dalam hal-hal kebaikan seperti pada ayat Al-Quran berikut.
Q.S. Al A’raaf (7) : 179
“Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai,”
Dalam ayat tersebut jelas bahwa jika kita tidak menggunakan Alat Indra secara benar seperti berbuat baik dan ikhlas untuk mencari ridha Allah, maka kita merupakan manusia lalai yang benar-benar sesat dan diibaratkan seperti bintang ternak dan telah disiapkan sebuah tempat di akhirat kelak yaitu Neraka Jahannam. Naudzubillah.
Melihat ayat Allah yang menyuruh kita untuk menggunakan Alat Indra dengan baik dan dengan fakta bahwa manusia khususnya remaja belum menggunakan Alat Indra dengan baik, maka diharapkan kepada remaja untuk menggunakan Alat Indra sebagai sarana beribadah kepada Allah dan meningkatkan iman dan taqwa kita kepada Sang Maha Pencipta, dengan harapan hidup menjadi lebih bermanfaat dan Allah berkenan mengampuni dosa-dosa dan menghindarkan kita dari adzab yang pedih sesuai dengan ayat Al-Quran sebagai berikut.
Q.S. Al Ahqaaf (46) : 31
“ Hai kaum kami, terimalah (seruan) orang yang menyeru kepada Allah dan berimanlah kepada-Nya, niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosa kamu dan melepaskan kamu dari azab yang pedih,”
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimanakah pembelajaran tentang Alat Indra dapat meningkatkan IMTAQ kepada Allah SWT?
1.3 Tujuan
Mengetahui tentang pembelajaran tentang Alat Indra dapat meningkatkan IMTAQ kepada Allah SWT.
1.4 Batasan Masalah
Masalah yang kami batasi pada pembahasan Alat Indra adalah hubungan manusia dengan Allah (hablumminallah) dalam hal pembelajaran tentang Alat Indra dalam hubungannya untuk meningkatkan iman dan taqwa kita kepada Allah SWT.
1.5 Definisi Operasional
a. Alat Indra
Alat indra yang dimaksudkan adalah lima alat indra (pancaindra) yang terdiri atas indra penglihat (mata), indra pendengar (telinga), indra peraba (kulit), indra pengecap (lidah), dan indra penciuman (hidung).
b. Pembelajaran
Pembelajaran yang dimaksudkan adalah kegiatan belajar mengajar yang membahas tentang Alat Indra khususnya pada remaja.
c. IMTAQ
IMTAQ yang dimaksudkan adalah iman dan taqwa kita kepada Allah SWT.
1.6 Manfaat
Manfaat yang bisa diperoleh setelah membaca karya ilmiah ini adalah, pembaca dapat lebih menghargai pemberian dari Allah yaitu Alat Indra dan pembaca dapat lebih meningkatkan rasa iman dan taqwa kepada Allah yang telah memberikan yang terbaik bagi kita semua dalam hal beribadah dan berbuat baik kepada sesama, dan para remaja yang telah mempelajari tentang Alat Indra dapat melakukan sesuatu lebih terarah, lebih baik, dan ikhlas untuk mencari ridha Allah SWT.
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Indra Penglihat (Mata)
Allah telah memberi kita dua buah mata untuk melihat. Di dalam Al-Quran terdapat kata mata seperti pada ayat berikut.
QS. Al Balad (90) : 8
Bukankah Kami telah memberikan kepadanya dua buah mata,
Mata merupakan hal yang sangat penting bagi makhluk hidup. Mata adalah alat indra yang kita gunakan untuk melihat. Dengan mata, kita dapat menikmati warna-warni dunia, menyaksikan indahnya matahari yang terbit dan terbenam, melihat senyuman seseorang yang bahagia, menyaksikan beraneka ragam makhluk Allah, memperhatikan awan yang terus berjalan, dan lain sebagainya. Sepatutnya kita bersyukur kepada Allah Yang Maha Pencipta karena dengan mata, kita dapat menikmati itu semua, menikmati kebesaran Allah yang tiada bandingannya.
Bersyukurlah yang masih diberi mata oleh Allah dan masih bisa melihat keadaan sekitar. Banyak orang yang tidak memiliki mata dan hanya bisa bahagia mendengar betapa indahnya dan menakjubkannya alam luar. Mereka hanya bisa menerima dan bersyukur kepada Allah karena masih diberi anugerah luar biasa yaitu kesehatan. Seandainya bisa, mereka yang tidak memiliki mata, juga menginginkan penglihatan yaitu mata walaupun hanya satu buah mata saja. Bayangkan saja, jika manusia tidak dibekali mata. Makhluk hidup akan sulit untuk hidup dan akan kebingungan untuk mencari jalan seperti pada ayat Al-Quran berikut.
QS. Yaasin (36) : 66
Dan jikalau Kami menghendaki pastilah Kami hapuskan penglihatan mata mereka; lalu mereka berlomba-lomba (mencari) jalan, Maka betapakah mereka dapat melihat(nya).
Sungguh jika Allah menghendaki, Allah bisa saja menghilangkan penglihatan kita saat ini juga. Dapat kita lihat di lingkungan sekitar kita, banyak manusia khususnya remaja yang belum sadar bahwa mata adalah anugerah Allah SWT yang harus disyukuri dan dipergunakan pada hal-hal yang berguna dan baik sebagai sarana meningkatkan iman dan taqwa. Banyak di antara kalangan remaja yang tergoda bisikan setan, lalu menggunakan matanya untuk melihat hal-hal yang bersifat mudharat seperti melihat foto-foto atau gambar-gambar mesum, menonton video porno, dan lain sebagainya yang tidak ada manfaatnya dan ia tidak merasa malu bahwa ia sedang diawasi para malaikat dan dilihat oleh Allah Yang Maha Mengetahui.
Pada QS. Al A’raaf (7) : 179 dinyatakan bahwa seharusnya mata digunakan untuk melihat tanda-tanda kekuasaan Allah dan bukan digunakan untuk melihat hal-hal yang bertentangan dengan Islam. Sebagai salah satu contoh tanda kebesaran Allah adalah langit yang diciptakan sangat imbang, dapat dilihat pada ayat berikut.
QS. Al Mulk (67) : 3
Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang?
Dalam ayat tersebut dinyatakan bahwa langit merupakan kebesaran Allah yang diciptakan dengan seimbang. Di dalam tujuh lapis langit terdapat berbagai benda angkasa yang demikian rupa dirancang oleh Allah dengan sangat seimbang. Matahari, planet-planet dan seisinya termasuk bumi merupakan ciptaan Allah sebagai salah satu bentuk kebesaran-Nya yang dapat kita lihat. Masih banyak lagi kebesaran Allah yang tidak dapat kita hitung jumlahnya dan itulah yang sebaiknya kita lihat. Disertai niat yang tulus bahwa dengan kita melihat kebesaran-kebesaran Allah, hal tersebut akan dapat meningkatkan IMTAQ dan rasa syukur kita kepada Allah SWT.
Maka dengan mata yang masih kita miliki ini, kita manfaatkan dengan sebaik-baiknya seperti membaca buku yang bermanfaat, menonton video edukasi atau film tentang kebesaran Allah, dan tentunya mata kita gunakan untuk membaca Al Quran, memahaminya dan mengamalkannya di jalan Allah. Sesungguhnya hanya Allah-lah yang Maha Melihat dan Maha Mengetahui apa-apa yang kita kerjakan.
QS. Al Hujuraat (49) : 18
Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ghaib di langit dan bumi. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.
QS. Al An'aam (6) : 103
Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedang Dia dapat melihat segala yang kelihatan; dan Dialah Yang Maha Halus lagi Maha Mengetahui.
4.2 Indra Pendengar (Telinga)
Allah telah memberi kita pendengaran yang baik yaitu telinga seperti pada ayat Al Quran berikut.
QS. Maryam (19) : 38
Alangkah terangnya pendengaran mereka dan alangkah tajamnya penglihatan mereka pada hari mereka datang kepada Kami. Tetapi orang-orang yang zalim pada hari ini (di dunia) berada dalam kesesatan yang nyata.
Di dalam Al Qur’an,
4.3 Indra Peraba (Kulit)
[Not Available]
4.4 Indra Pengecap (Lidah)
[Not Available]
4.5 Indra Penciuman (Hidung)
[Not Available]
--oOo--