Sepertinya (semoga saya salah), bangku paling depan adalah tempat yang dikeramatkan bagi rakyat Indonesia. Entah itu bangku/kursi yang ada di ruang kelas (baik SD hingga Kampus) maupun di ruang rapat/suatu seminar, kursi depan selalu tidak dipenuhi dulu dengan alasan yang macam-macam.
Saya jadi teringat dan akan selalu ingat, dosen saya-Pak San Soesanto di awal perkuliahan-waktu saya masih berstatus mahasiswa baru, mengatakan kurang lebih: "Mengapa tidak memenuhi kursi bagian depan dulu? Apa yang ingin kalian sembunyikan dan kalian tutup-tutupi?"
Pertanyaan itu membuat saya jadi berpikir.
Kampus adalah tempat untuk kuliah, kuliah adalah proses belajar dimana kesalahan adalah wajar, kesalahan harus diakui, lalu diperbaiki dan diselesaikan, bukan untuk disimpan dalam peti bergembok ganda. Semakin disimpan lama, akan semakin membusuk, itu akan sangat merugikan dan berbahaya bila kita sudah terjun ke dunia luar yang lebih nyata.
Lagipula duduk di bangku paling depan jelas lebih banyak keuntungannya. SANGAT BANYAK! Coba saja.
Yang paling terasa bagi saya adalah kejelasan dan kepahaman ilmu. Dosen/guru sebagian besar lebih suka berkomunikasi, eye contact, maupun memberi contoh kasus, dengan mahasiswa/murid paling depan. Saat itulah "energi pemahaman" akan lebih banyak diterima daripada saat kita duduk di bagian paling belakang-yang tidak kelihatan, tidak kedengaran, dan jelas tertinggal.
Kalau takut, dan ada sesuatu yang harus ditutup-tutupi, atau memang tidak terlalu suka dengan kejelasan ilmu, duduklah saja di bagian paling belakang, tempat yang dianggap paling aman dan nyaman :)
Rugi kalau kuliah masih didasari pemikiran takut. Takut duduk depan? Phobia duduk depan?
Hihihi, yuk mau lebih maju. Penuhi kursi paling depan :D
Saya jadi teringat dan akan selalu ingat, dosen saya-Pak San Soesanto di awal perkuliahan-waktu saya masih berstatus mahasiswa baru, mengatakan kurang lebih: "Mengapa tidak memenuhi kursi bagian depan dulu? Apa yang ingin kalian sembunyikan dan kalian tutup-tutupi?"
Pertanyaan itu membuat saya jadi berpikir.
"Apa yang ingin kalian sembunyikan dan kalian tutup-tutupi?"
Kelemahan? Kekurangan? Itukah yang harus ditutup-tutupi dan dikubur dalam-dalam saat menempuh dunia pendidikan?Kampus adalah tempat untuk kuliah, kuliah adalah proses belajar dimana kesalahan adalah wajar, kesalahan harus diakui, lalu diperbaiki dan diselesaikan, bukan untuk disimpan dalam peti bergembok ganda. Semakin disimpan lama, akan semakin membusuk, itu akan sangat merugikan dan berbahaya bila kita sudah terjun ke dunia luar yang lebih nyata.
Lagipula duduk di bangku paling depan jelas lebih banyak keuntungannya. SANGAT BANYAK! Coba saja.
Yang paling terasa bagi saya adalah kejelasan dan kepahaman ilmu. Dosen/guru sebagian besar lebih suka berkomunikasi, eye contact, maupun memberi contoh kasus, dengan mahasiswa/murid paling depan. Saat itulah "energi pemahaman" akan lebih banyak diterima daripada saat kita duduk di bagian paling belakang-yang tidak kelihatan, tidak kedengaran, dan jelas tertinggal.
Kalau takut, dan ada sesuatu yang harus ditutup-tutupi, atau memang tidak terlalu suka dengan kejelasan ilmu, duduklah saja di bagian paling belakang, tempat yang dianggap paling aman dan nyaman :)
Rugi kalau kuliah masih didasari pemikiran takut. Takut duduk depan? Phobia duduk depan?
Hihihi, yuk mau lebih maju. Penuhi kursi paling depan :D