POLA: Motif, corak, maupun pola rambut tiap kucing di dunia ini tidak akan pernah sama, begitu pula pola garis-garis pada setiap daun, tidak mungkin ada yang bisa sama. Manusia juga begitu, apalagi pola pikirnya. Oleh karena itu jika Anda pernah menyampaikan atau menginformasikan hal-hal yang sering disebut "teori konspirasi" maupun "okultisme" kepada orang lain, jelas akan ada bermacam-macam reaksi. Seperti menanggapi dengan positif, penasaran, kembali bertanya sehingga timbul diskusi; Maupun adanya penolakan seperti penentangan, mentertawakan kita, atau menyebut kita orang gila.
--oOo--
Why?
Hal-hal tersebut di atas disadari oleh penulis buku The Arrival karya Noriagaa&Arcenarh, karena siapapun yang telah melakukan hal tersebut pasti mengalami hal serupa. Berikut adalah faktor-faktor penyebab Mengapa banyak orang menolak pengetahuan mengenai Teori Konspirasi/Okultisme yang saya ambil dari buku terjemahan The Arrival: The Diary of Dajjal (oleh Noriagaa&Arcenarh, 2009) halaman 185-186:
1. Dari titik pandang psikologis, informasi ini sulit untuk dicerna. Seseorang tidak bisa begitu saja menerima informasi seperti ini dan tetap memilih untuk menjalani hidup seperti biasa. Otak mengenali bahwa informasi ini akan memaksa kita untuk menata dan memprogram ulang banyak bagian informasi yan telah terkumpul selama bertahun-tahun. Dan otak akan melawannya, sebab hal ini memerlukan upaya mental yang besar. Dan, untuk menghindari upaya itu adalah dengan cara menolak informasi ini.
2. Alasan kedua berhubungan dengan ego. Mereka akan menolak informasi yang kita berikan karena mereka menganggap informasi yang mereka miliki lebih berharga. Mereka tidak bisa menerima bahwa kita mungkin memiliki kebenaran yang berharga yang tidak mereka sadari sebelumnya, dan untuk mempertahankan egonya, mereka menolak kebenaran yang kita sampaikan.
3. Dalam berbagai kesempatan, orang merasa nyaman dengan kehidupan yang dijalaninya, sehingga mereka tidak ingin mengubah cara hidupnya, dan hanya memiliki sedikit kepedulian akan apa yang terjadi di dunia ini. Mereka terlalu memperhatikan hidup mereka sendiri.
4. Kita harus memahami bahwa kebanyakan dari mereka tidak siap untuk dilepaskan dari pengetahuan sebelumnya. Mereka sudah begitu tidak berdaya dan bergantung kepada sistem, sehingga mereka akan berusaha melindunginya.
5. Mereka mempercayai dan menghargai apa-apa yang didengungkan oleh sistem (New World Order), yang merupakan pengambil keputusan utama dalam realitas kehidupan mereka. Apakah alat dengung sistem itu? Tidak lain dan tidak bukan adalah MEDIA!
"Hipnotis paling besar di planet ini adalah sebuah kotak bujur sangkar (televisi) di sudut ruangan yang secara terus-menerus mengatakan kepada kita bahwa apa yang disiarkannya adalah hal yang nyata!"
--oOo--
Epilog
Oke kepada pembaca yang ingin tertawa, silakan. Menurut saya ini semua tidak lucu terutama pada poin kelima. Benar adanya televisi telah mencuci otak kita semua. Apakah Anda tidak pernah menyadarinya? Coba pikir-pikir lagi, apa yang telah Anda tonton, apakah Anda telah meng-Amini dan meng-Imani televisi?
(oke ini sukar untuk dicerna, perlu proses).
Intinya ada beberapa hal yang menyebabkan banyak orang tidak mau tahu mengenai hal-hal tersebut, yaitu: Karena pertama, orang yang menerima informasi tidak bisa peka dan sudah tidak mau peduli kepada keadan di dunia karena sudah terlalu nyaman dengan sistem NWO dimana kita sedang berada di dalam sistemnya dan kedua adalah karena kesalahan penyampaian informasi.
Biasanya seseorang yang baru tahu tentang teori konspirasi akan menyampaikan informasi tentang hal-hal ini kepada orang lain secara langsung, blak-blakan dan menumpuk kepada orang lain dengan terlalu bersemangat tanpa membiarkan orang tersebut mencernanya sendiri. Padahal ini adalah informasi yang baru bagi orang lain, perlu waktu dan proses di dalam otak untuk menerima kebenaran seperti itu. Saya saja untuk menerima informasi seperti ini sampai yakin-seyakin-yakinnya perlu beberapa hari hingga sulit untuk tidur.
Sehingga saran saya dan Noriagaa&Arcenar adalah beri informasi mengenati teori konspirasi sedikit demi-sedikit saja, buat orang tersebut penasaran, dan biarkan mereka mengalami perubahan cara berpikir mereka sendiri.
Penulis buku The Arrival menganalogikan hal tersebut seperti seorang guru di zaman Cina Kuno yang mengajarkan ilmu pengetahuan kepada muridnya, dia mengatakan, apabila seseorang merasa haus, maka berilah setengah gelas air. Jika orang itu masih haus berilah mereka setengah gelas lagi. Jangan menyiraminya dengan segalon air, sebab ini justru akan membuat dia menyingkir.
--oOo--
Baiklah, jadilah penyampai informasi yang baik dan paham sekaligus peka pada kondisi sekitar.
Mari perbaiki dan ubahlah dunia menjadi dunia yang lebih baik.