PROLOG
Akhir-akhir ini kita
sering mendengar beberapa hewan yang ditemukan mati di kebun binatang? Salah
siapa? Kalau mau menuding-nuding ini-itu yang salah, ya mudah saja. Tapi jangan
terlalu cepat menyalahkan, karena sebenarnya kejadian yang tragis pada
satwa-satwa tersebut secara tidak langsung merupakan salah kita. Tidak percaya?
--oOo--
HUTAN ADALAH
PELINDUNG
Kebun binatang atau
taman safari merupakan sebagian jenis lembaga konservasi yang ada di Indonesia.
Mungkin dari kita ada yang berpikir, mengapa satwa yang sudah memiliki
habitat sendiri, dipindah ke kebun binatang atau ke taman safari? Itulah tujuan lembaga konservasi ex-situ – lembaga konservasi di luar habitat satwa, bisa dibilang
benteng terakhir untuk melindungi satwa.
Jika konservasi ex-situ perlu ditingkatkan kualitasnya,
bagaimana dengan keadaan lembaga konservasi yang berada di dalam habitat asal
satwa atau yang disebut in-situ?
Hutan di Indonesia yang kaya dan beragam merupakan habitat utama bermacam-macam
satwa yang terancam punah. Jika melihat sumber ini http://www.greenpeace.org/seasia/id/campaigns/melindungi-hutan-alam-terakhir/,
maka hutan akan habis dalam 10-20 tahun ke depan. Jika hutan habis maka masih
habislah pula keberadaan satwa.
Tapi masih ada
lembaga konservasi ex-situ sebagai benteng terakhir kan? Lalu untuk apa
repot-repot menjaga hutan?
Sayang sekali, saat
kita berbicara mengenai hutan, tidak hanya kehidupan flora dan fauna saja yang
terpengaruh. Kehidupan manusia juga akan berubah. Pada dasarnya bumi itu
seimbang. Namun saat terjadi satu perubahan di bumi yang tidak baik maka akan
ada perubahan yang tidak baik pula pada makhluk hidup yang ada di bumi,
termasuk kita.
Ada banyak perubahan
buruk pada bumi jika hutan semakin rusak yang dapat memberikan pengaruh tidak
baik pada kehidupan kita seperti perubahan iklim yang berbahaya: http://www.greenpeace.org/seasia/id/campaigns/melindungi-hutan-alam-terakhir/hutan-dan-perubahan-iklim/.
PROTECTPARADISE: SAATNYA MELINDUNGI HUTAN
Banyak orang yang menggantungkan urusan hutan kepada pemerintah dan tidak melakukan apa-apa walau tahu hutan sedang terancam. Biarlah pemerintah
melaksanakan tugas dan kewajibanya mengurus masalah undang-undang dan penegakan hukum
yang berlaku dalam kaitannya dengan hutan. Kita sebagai warga negara yang baik atau
lebih tepatnya penghuni bumi pertiwi, juga harus melaksanakan tugas kita
menjaga hutan dengan baik pula sesuai dengan kemampuan dan kapasitas kita.
Bagaimana caranya?
Cara 1: Dukung kampanye Protect Paradise yang bisa kita lakukan sekarang juga. Bergabunglah bersama ratusan ribu orang lainnya sebagai langkah awal melindungi hutan Indonesia.
Cara 2: Hubungkan berbagai
hal yang diri kita miliki dengan hutan, seperti basis keilmuan kita untuk melindungi hutan secara kreatif.
Misalnya saya yang
menekuni dunia arsitektur. Apa yang bisa ‘arsitektur’ lakukan demi menjaga
hutan? Kita mulai dari elemen kecil dari hutan yaitu pohon. Saat mendesain,
saya tidak akan menebang pohon. Saya akan memanfaatkankan pohon, bahkan
menambahkan pohon. Saya teringat kata-kata dari seorang arsitek terkenal
Frank Llyod Wright yang kurang lebih seperti ini, “Jika desainmu kurang bagus
tambahkan satu pohon, jika kurang bagus juga tambahkan satu pohon, jika masih
kurang tambahkan lagi karena pohon membuat bangunan menjadi indah.”
Bagaimana dengan
keilmuan lain?
Semua keilmuan yang baik, dapat dimanfaatkan untuk melindungi hutan. Ada banyak hal kreatif yang bisa kita lakukan sesuai dengan keilmuan kita jika kita mau sejenak berpikir dan sedikit berimajinasi.
Seperti Kimia?
Mungkin kita bisa meneliti dan menghasilkan temuan bahwa senyawa kimia tertentu
dapat meningkatkan kualitas tanaman secara signifikan pada hutan dengan jenis
tertentu.
Atau Tata Boga?
Mungkin kita bisa membuat masakan sehat dari bahan baku yang dapat ditemukan di
hutan yang sudah diuji kandungan nutrisi dan gizinya lalu dipasarkan dan
dikembangkan hingga dibuat restoran dengan berbagai cabang seperti bisnis
waralaba yang keuntungannya untuk hutan.
Pada akhirnya tidak
hanya cukup satu keilmuan yang beraksi mempertahankan hutan, kombinasi berbagai
keilmuan akan menciptakan dukungan efektif dan menakjubkan bagi hutan
kita. Kita makhluk kreatif. Kita bisa menjadi pelindung hutan yang kreatif, bukan?
EPILOG
Loh jadi benar ini salah kita?
Ya, tidak berbuat apa-apa, membiarkan sesuatu yang tidak benar terus terjadi, sama saja dengan menonton mereka-satwa yang sedang tersiksa mati perlahan-lahan. Menyalahkan memang mudah, tapi memberikan solusi tepat dan melaksanakannya perlu kesungguhan jiwa yang besar.
Ya, tidak berbuat apa-apa, membiarkan sesuatu yang tidak benar terus terjadi, sama saja dengan menonton mereka-satwa yang sedang tersiksa mati perlahan-lahan. Menyalahkan memang mudah, tapi memberikan solusi tepat dan melaksanakannya perlu kesungguhan jiwa yang besar.
Sehingga kita punya
rumus baru:
Dengan tidak menjaga
hutan, itu berarti kita tidak menjaga kehidupan termasuk satwa.
Dengan menjaga
hutan, itu berarti kita menjaga kehidupan makhluk hidup di bumi.
Sebarkan berita
darurat ini ke keluarga dan teman-teman kita, bahwa satwa-satwa kita
membutuhkan hutan, hutan perlu diselamatkan, hanya kita yang dapat
melakukannya, karena kita bisa hidup dengan nyaman sampai saat ini berkat
hutan.
Salam saya ucapkan kepada semua pelindung hutan yang kreatif.