Malang, 3 Januari 2011
Saya suka membaca. Saya berkacamata. Saya suka belajar. Saya suka ke perpustakaan. Dan Saya haus ilmu pengetahuan. Sampai suatu ketika saya sadar, bahwa setiap detik kita berjalan di atas bumi, kita bisa mempelajari itu semua. Angin berhembus, daun jatuh, orang berteriak, menyeberang, gerak terhenti. Semua. Semua bisa dipelajari perdetiknya, bahkan saat tidur sekalipun, kita bisa belajar. Dan yang membuat saya lebih senang adalah, hal-hal tersebut memiliki (hmm.. Anda bisa menyebutnya..) pelajaran atau hikmah. Ada ilmu tersembunyi dibalik pelajaran, ataulah pelajaran tersembunyi dibalik ilmu yang ada, adalah pengetahuan tingkat tinggi :) . Maka perkenankan saya mengucapkan Subhanallah sekencang-kencangnya..
--oOo--
Sedikit bercerita, sekaligus menjelaskan judul yg saya ketik di atas.
Tadi siang, saya berkunjung ke perpustakaan Brawijaya. Saat saya berada di parkiran untuk memarkirkan motor, terdengar percakapan 2 orang bapak-bapak pegawai UB yang saya ketahui dari seragam biru hari Senin dan seragam batik khasnya.
Mereka berbincang di depan saya seakan ingin memberitahukan pada saya, bahwa:
(Ket: Tk: Bapak berpakaian Batik, Br: Bapak berseragam Biru)
Tk: "Yok opo pak? Sudah ada perubahan? Sudah tahun 2011, pak,"
Pak Batik memulai pembicaraan yang serius.
Br: "Iya, dulu saya parkir di sebelah sana. Sekarang parkir di sini. Opo bukan perubahan iku namanya?"
Jawab Pak Biru, yg menurut saya ingin bercanda, tapi dengan mimik yg serius pula, dan memang tidak ada yang tertawa.
Selanjutnya tidak terdengar karena saya berjalan menjauh.
Namun dari situlah saya sedikit tahu apa yang mereka pikirkan. Pembicaraan mereka barusan adalah perbincangan pasrah dan frustasi akan kesejahteraan mereka. Orang di luar sana bisa bilang 2010 itu begini dan 2011 akan berubah mengalami perbaikan, tapi itu tidak berlaku bagi mereka. Dan keadaan mereka toh akan tetap sama dan selalu seperti itu tidak hanya di tahun 2011 saja, tapi di tahun-tahun yang akan datang, pula.
Hal itu tentu saja, tidak hanya dialami kedua pegawai itu saja, jelas lebih banyak dari apa yang bisa saya lihat. Apa langkah yang bisa saya lakukan sebagai seorang anak yang gemar ke perpustakaan dan berkacamata ini? Apa? Petinggi semakin tinggi, bawahan semakin ditimbun. Saya ingin mengubahnya. Petinggi menjadi rendah hati, bawahan dapat sejahtera dan berjalan selaras. Mimpikah saya?
--oOo--
NB: Bagi saya menulis adalah camilan, sekaligus benih yang dapat saya tanam. Saya akan menulis dengan rasa senang, tanpa paksaan. Saya juga akan menulis, untuk berusaha mengubah dunia ini, menanamkan biji-biji virus yang akan menularkan Anda virus pengubah dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar